Nama-nama Pintu Surga
GAMBARAN SURGA
Nama-nama Pintu Surga.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله- صلى الله عليه وسلم- قال: «مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَينِ فِي سَبِيْلِ اللهِ نُودِيَ مِنْ أَبْوَابِ الجَنَّةِ. يَا عَبْدَ اللهِ هَذَا خَيْرٌ، فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلاةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّلاةِ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الجِهَادِ دُعِيَ مِنْ بَابَ الجِهَادِ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ فقال أبو بكر رضي الله عنه: بأبي أنت وأمي يا رسول الله، ما على مَنْ دُعِيَ من تلك الأبواب من ضرورة، فهل يُدعى أحد من تلك الأبواب كلها؟ قال: «نَعَمْ؛ وَأَرْجُو أَنْ تَكُونَ مِنْهُمْ». متفق عليه
”Barangsiapa yang memberi nafkah kepada suami istri fi sabilillah niscaya ia dipanggil dari pintu-pintu surga: Wahai hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala, ini adalah kebaikan. Barangsiapa yang termasuk ahli shalat, niscaya ia dipanggil dari pintu shalat. Dan barangsiapa yang termasuk ahli jihad niscaya ia dipanggil dari pintu jihad. Dan barangsiapa yang termasuk ahli puasa niscaya ia dipanggil dari pintu ar-Rayyan. Dan barangsiapa yang termasuk ahli sedekah niscaya ia panggil dari pintu sedekah.’ Lalu Abu Bakar Radhiyallahu anhu bertanya, ‘Demi Allah Subhanahu wa Ta’ala, bapak dan ibuku sebagai tebusan engkau ya Rasulullah, apakah ada seseorang yang dipanggil dari semua pintu tersebut?’ beliau menjawab, ‘Benar, dan aku berharap engkau termasuk dari mereka.’[1]
Luasnya Pintu-pintu Surga.
1. Dari ‘Utbah dan Gazwan Radhiyallahu anhu, ia berkata:
عن عتبة بن غزوان رضي الله عنه قال: ذُكِرَ لَنَا أَنَّ مَا بَيْنَ مِصْرَاعَيْنِ مِنْ مَصَارِيعِ الجَنَّةِ مَسِيْرَةُ أَرْبَعِينَ سَنَةً، وَلَيَأْتِيَنَّ عَلَيْهَا يَوْمٌ وَهُوَ كَظِيْظٌ مِنَ الزِّحَامِ. أخرجه مسلم
‘Disebutkan kepada kami bahwa jarak di antara dua daun pintu dari daun-daun pintu surga adalah seperti perjalanan empat puluh tahun, dan sungguh akan datang kepadanya satu hari dan ia penuh karena berdesakan.’ (HR. Muslim).[2]
2. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, ‘Pada suatu hari, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dibawakan daging … dan di akhirnya beliau bersabda,
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: أُتيَ رسول الله- صلى الله عليه وسلم- يوماً بلحم…- وفي آخره قال-: «وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إَنَّ مَا بَيْنَ المصْرَاعَيْنِ مِنْ مَصَارِيعِ الجَنَّةِ لكَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَهَجَرٍ أَوْ كَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَبُصْرَى». متفق عليه
‘Demi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diri Muhammad berada di tangannya, sesungguhnya jarak di antara dua daun pintu surga adalah seperti jarak di antara Makkah dan Hajar atau seperti jarak di antara Makkah dan Bushra.’ (Muttafaqun ‘alaih).[3]
Jumlah Pintu-pintu Surga.
1. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَسِيقَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ رَبَّهُمۡ إِلَى ٱلۡجَنَّةِ زُمَرًاۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوهَا وَفُتِحَتۡ أَبۡوَٰبُهَا وَقَالَ لَهُمۡ خَزَنَتُهَا سَلَٰمٌ عَلَيۡكُمۡ طِبۡتُمۡ فَٱدۡخُلُوهَا خَٰلِدِينَ [الزمر: ٧3]
Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Rabbnya dibawa ke surga berombong-rombongan (pula).Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya.” [Az-Zumar/39: 73].
2. Dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عن سهل بن سعد رضي الله عنه عن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: «فِي الجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ، فِيْهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ لا يَدْخُلُهُ إلَّا الصَّائِمُونَ. متفق عليه
“Di surga itu ada delapan pintu. Di antaranya ada satu pintu yang dinamakan ar-Rayyan, tidak bisa memasukinya kecuali orang-orang yang puasa.” (Muttafaqun ‘alaih).[4]
Pintu-pintu surga dibukakan untuk calon penghuninya.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
هَٰذَا ذِكۡرٞۚ وَإِنَّ لِلۡمُتَّقِينَ لَحُسۡنَ مََٔابٖ ٤٩ جَنَّٰتِ عَدۡنٖ مُّفَتَّحَةٗ لَّهُمُ ٱلۡأَبۡوَٰبُ [ص : ٤٩، ٥٠]
Ini adalah kehormatan (bagi mereka).Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik, (yaitu) Surga ‘Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka, [Shaad/38: 49-50].
Waktu-waktu yang dibukakan pintu-pintu surga di dunia.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله- صلى الله عليه وسلم- قال: «تُفْتَحُ أَبْوَابُ الجَنَّةِ يَومَ الإثْنَيْنِ، ويَومَ الخَمِيْسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لا يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئاً إلا رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ، فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا-ثَلاثاً-». أخرجه مسلم.
“Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis, maka setiap hamba yang tidak menyekutukan sesuatu dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala diberi ampunan, kecuali seorang laki-laki yang ada permusuhan di antaranya dan saudaranya. Dikatakan: berilah waktu kepada dua orang ini sampai keduanya berdamai. –tiga kali-.” (HR. Muslim).[5]
2. Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله- صلى الله عليه وسلم-: إذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ، وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ. متفق عليه
“Apabila telah tiba bulan Ramadhan dibukalah pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka Jahannam serta syetan-syetan dibelenggu.” (Muttafaqun ‘alaih).[6]
3. Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عن عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال: قال رسول الله- صلى الله عليه وسلم-: «مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ أَوْ فيُسْبِغُ الوُضُوءَ، ثُمَّ يَقُولُ أَشْهَدُ أَنْ لا إلَهَ إلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ إلا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ». أخرجه مسلم.
“Tidak ada seseorang dari kami yang berwudhu, lalu ia menyempurnakan wudhunya, kemudian ia membaca: ‘Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang disembah dengan sebenarnya kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala dan rasul-Nya, kecuali dibukakan pintu-pintu surga yang delapan, ia bisa masuk dari pintu yang dikehendakinya.” (HR. Muslim).[7]
Orang yang Pertama-tama Masuk Surga.
Anas bin Malik Radhiyallahu anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عن أنس رضي الله عنه قال: قال رسول الله- صلى الله عليه وسلم-: «آتِي بَابَ الجَنَّةِ يَومَ القِيَامَةِ فَأَسْتَفْتِحُ، فَيَقُولُ الخَازِنُ: مَنْ أَنْتَ؟، فَأَقُولُ: مُحَمَّدٌ، فَيَقُولُ: بِكَ أُمِرْتُ لَا أَفْتَحُ لأَحَدٍ قَبْلَكَ». أخرجه مسلم
“Aku mendatangi pintu surga pada hari kiamat, lalu meminta dibuka pintu. Penjaga bertanya, ‘Siapakah engkau? Aku menjawab, ‘Muhammad.’ Ia berkata, ‘Denganmu aku diperintah agar aku tidak membuka (pintu surga) untuk seseorang sebelum engkau.” (HR. Muslim).[8]
Umat yang pertama-tama masuk surga.
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله- صلى الله عليه وسلم-: نَحْنُ الآخِرُونَ الأوَّلُونَ يَومَ القِيَامَةِ، وَنَحْنُ أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الجَنَّةَ. متفق عليه
“Kita adalah umat terakhir dan yang pertama pada hari kiamat. Dan kita adalah umat yang pertama-tama masuk surga.” (Muttafaqun ‘alaih).[9]
Kelompok/golongan yang pertama-tama masuk surga:
- Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله- صلى الله عليه وسلم-: «إنّ أَوَّلَ زُمْرَةٍ يَدْخُلُونَ الجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ عَلَى أَشَدِّ كَوْكَبٍ دُرِّيٍّ فِي السَّمَاءِ إضَاءَةً، لا يَبُولُونَ، وَلا يَتَغَوَّطُونَ، وَلا يَتْفِلُونَ، وَلا يَمْتَخِطُونَ، أَمْشَاطُهُمُ الذَّهَبُ، وَرَشْحُهُمُ المِسْكُ، وَمَجَامِرُهُمُ الألُوَّةُ، وَأَزْوَاجُهُمُ الحُورُ العِينُ، عَلَى خَلْقِ رَجُلٍ وَاحِدٍ، عَلَى صُورَةِ أَبِيْهِمْ آدَمَ سِتُّونَ ذِرَاعاً فِي السَّمَاءِ». متفق عليه.
“Sesungguhnya golongan yang pertama-tama masuk surga seperti rupa bulan pada malam purnama. Kemudian yang mengikuti mereka seperti bintang berkilau yang paling terang di atas langit. Mereka tidak kencing, tidak berak, tidak meludah, dan tidak beringus. Sisir mereka adalah emas, keringat mereka adalah minyak kesturi, tempat pemanggangan mereka adalah kayu gaharu, istri-istri mereka adalah bidadari, rupa mereka seperti rupa seorang laki-laki, seperti rupa bapak mereka Adam a.s, yaitu enam puluh hasta di langit.’[10]
- Dari Sahl bin Sa’d Radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عن سهل بن سعد رضي الله عنه أن رسول الله- صلى الله عليه وسلم- قال: «لَيَدْخُلَنَّ الجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعُون أَلْفاً أَوْ سَبْعُمِائَةِ أَلْفٍ مُتَمَاسِكُونَ آخِذٌ بَعْضُهُمْ بَعْضاً، لا يَدْخُلُ أَوَّلُهُمْ حَتَّى يَدْخُلَ آخِرُهُمْ، وُجُوهُهُمْ عَلَى صُورَةِ القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ». متفق عليه
“Tujuh puluh ribu (70.000) atau tujuh ratus ribu (700.000) dari umatku sungguh akan masuk surga saling berpegangan, sebagian mereka memegang yang lain. Yang pertama dari mereka tidak masuk (ke surga) kecuali masuk yang terakhir. Wajah mereka seperti bulan di malam purnama.” (Muttafaqun ‘alaih).[11]
3. Dari Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhu, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما قال: سمعت رسول الله- صلى الله عليه وسلم- يقول: إنَّ فُقَرَاءَ المُهَاجِرِيْنَ يَسْبِقُونَ الأَغْنِيَاءَ يَومَ القِيَامَةِ إلَى الجَنَّةِ بِأَرْبَعِينَ خَرِيفاً. أخرجه مسلم.
“Sesungguhnya orang-orang fakir kalangan Muhajirin mendahului orang-orang kaya pada hari kiamat ke surga dengan empat puluh tahun.” (HR. Muslim).[12]
[Disalin dari مختصر الفقه الإسلامي (Ringkasan Fiqih Islam Bab : Tauhid dan keimanan التوحيد والإيمان ). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]
_______
Footnote
[1] HR. Bukhari No. 1897 dan ini adalah lafazhnya dan Muslim No.1027
[2] HR. Muslim No 2967.
[3] HR. Bukhari No. 4712 dan Muslim No 194 dan ini adalah lafazhnya.
[4] HR. Bukhari No.3257 dan ini adalah lafazhnya, dan Muslim No. 1152.
[5] HR. Muslim No. 2565.
[6] HR. Bukhari No.3277 dan ini adalah lafazhnya, dan Muslim No 1079.
[7] HR. Muslim No. 234.
[8] HR. Muslim No. 197.
[9] Muttafaq ‘Alaihi. HR. Bukhari No. 876 dan ini adalah lafazhnya, dan Muslim No 855.
[10] Muttafaq ‘Alaihi. HR. Bukhari No.3327 dan ini adalah lafazhnya, dan Muslim No. 2834.
[11] HR. Bukhari No 6543 dan Muslim No. … dan ini adalah lafazhnya.
[12] HR. Muslim No. 2979.
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/93874-nama-nama-pintu-surga.html